Jatuh yang Membangkitkan Part3 bersama Areta Informatics College Tangerang
September 28, 2020Jatuh yang Membangkitkan Part3
Muhammad Syukri, S.T, M.TI, lahir di Kota Kecil Kuala Tungkal, Jambi 19 Desember 1977 lahir dari keluarga petani dan pedagang kecil Ayahnya hanya tingkat satu Sekolah Rakyat dan Ibu tidak Sekolah, saat ini bertempat tinggal di Tangerang. Sejak kecil bercita-cita menjadi Seorang Insinyur akhirnya mengantarkan beliau lulus S1 Teknik Informatika di Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta. Melanjutkan kuliah S2 di Magister Teknologi Informasi di Universitas Bina Nusantara Jakarta. Saat ini sebagai CEO di PT. Aretanet Indonesia bergerak di bidang Property, Education, IT Development & Digital Marketing. Mendirikan Lembaga Pendidikan IT dan Bisnis dengan nama Areta Informatics College yang mencetak SDM IT Profesional dan Pebisnis.
Jika saya ceritakan dalam buku ini bagaimana saya bisa hadir di workshop Grounded Coaching Led by Coach Dr. Fahmi di Malang selama lima hari, tentunya tidak cukup hanya dengan beberapa lembar halaman buku, karena sesungguhnya saya meyakini bahwa semua ini sudah diperjalankan oleh Sang Pengatur yakni, Sang pencipta, Allah SWT. Saya mengenal Dr. Coach Fahmi sudah cukup lama tetapi beliau mungkin tidak mengenal saya hehehe. Berawal dari perjalanan saya ke Malang bersama teman teman untuk menghadiri kegiatan beberapa tahun yang lalu.
Salah seorang teman saya mengajak mengikuti workshop Grounded Coaching, namun tidak begitu direspon oleh teman teman dan saya pun kurang merespon karena sibuk dan fokus mengikuti serangkaian acara yang dilaksanakan di kegiatan tersebut. Nah setelah itu dalam perjalanan waktu dan kesibukan saya dengan rutinitas di bisnis dan kegiatan lainnya akhirnya saya pun lupa. Sampai satu waktu salah satu sahabat saya pemilik ratusan jaringan bisnis Kebab mengajak bareng ikut workshop Grounded Coaching.
Namun saya kembali berhalangan hadir dalam workshop membersamai beliau, karena waktunya tidak memungkinkan. Singkat cerita, beberapa waktu kemudian tanpa disengaja saya melihat iklan workshop Grounded Coaching di laman facebook saya, langsung cek tanggalnya, sip waktunya pas dan saya hubungi adminya ternyata masih memungkinkan untuk daftar karena masih ada seat. Akhirnya Alhamdulillah sampai juga saya di Malang mengikuti rangkaian workshop Grounded Business Coacing Lead by Coach Dr. Fahmi. Saya merasakan ada energi luar biasa yang ada pada diri beliau, jiwa seorang pendidik yang ada pada beliau, semangat dan cara mengajar beliau memberikan energi positif dan kekuatan yang luar biasa bagi saya.
Ada satu motivasi yang membakar semangat saya selalu di ucapkan oleh beliau hingga detik ini selalu teringat yakni “HANYA BAJA YANG BISA MENEMPA BESI” ini membakar semangat saya untuk mengejar ketertinggalan saya dalam membangun bisnis. Pesan beliau yang juga akan saya selalu ingat ADALAH “COACHEE PERTAMA ANDA ADALAH BISNIS ANDA SENDIRI DAN TOOLS COACHING TERHEBAT ADALAH DIRI DAN PENGALAMAN ANDA SENDIRI”.
Berbekal lima hari workshop, sepulangnya kembali ke tangerang saya langsung eksekusi salah satu tools bisnis yakni “GROUNDED SCALE UP REVOLUTION STEPS.
Grounded Scale Up Revolution Steps
Mengapa saya memilih tools ini? Karena dari sekian banyak tools dan borang yang di sampaikan tools inilah yang menurut saya lebih sederhana dan mudah bagi saya untuk menerapkanya di bisnis kami. Tools ini sebenarnya hybrid tools yang menggabungkan dua tools yakni BUSINESS MODEL CANVAS dan BLUE OCEAN STRATEGY. Kedua tools ini menurut saya tepat untuk kami terapkan karena fokus kami adalah bagaimana meningkatkan omset dan strategi marketing. Disamping itu saya juga sudah terbiasa menggunakan tools Business Model Canvas. Namun yang baru bagi saya adalah tools Blue Ocean Strategy dan kolaborasi dengan Business Model Canvas. Dengan menggabungkan dua tools Blue Ocean Strategy dan Business Modal Canvas menjadi sebuah tools GROUNDED SCALE UP REVOLUTION STEPS yang siap pakai untuk kami terapkan di bisnis kami.
Untuk mengisi borang tools bisnis ini yang pertama sekali kita mulai isi di bagian sisi tengah dulu yakni sembilan kotak borang Business Model Canvas. Di mulai dari Value Proposition, Customer Segment, Channels, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Activities, Key Resources, Key Partners, dan Cost Structure.
Lalu kemudian langkah berikutnya mengisi 30 kotak borang Blue Ocean Strategy yang mengelilingi Business Canvas Model, yang pertama Target Result/Omzet/Skala/Cash yang akan dicapai, ke dua Jumlah Total Transaksi yang dibutuhkan, ke tiga Jumlah Customer Baru Terakuisisi, ke empat Target Market dan Jumlah Prospek, ke lima Jumlah Item/Jenis/Varian Produk, ke enam Jumlah Outlet/Lokasi/Cabang/Toko/Project, ke tujuh List Target Utama/Prospek/Database, ke delapan Jumlah Pieces/Unit Terjual, ke Sembilan Jumlah Produk Baru/Mesin Baru/Teknologi Baru, ke sepuluh Jumlah Pasar Baru/Pasar Internasional, ke sebelas Jumlah/Jenis Layanan/Fasilitas, ke dua belas Jumlah Networking dan Relasi Sosial di Lingkungan, ke tiga belas Jumlah Reseller/Agen/Distributor/Member, ke empat belas Jumlah Personal (Total/Tambahan dengan keahlian khusus), ke lima belas Jumlah Supplier/Partner, ke enam belas Jumlah Event/Gathering, ke tujuh belas Jumlah Promosi Digital Berbayar, ke delapan belas Jumlah Testimoni Word of Mouth (WoM), ke Sembilan belas Jumlah Video di Youtube, ke dua puluh Jumlah Endorse Tokoh/Komunitas, ke dua puluh satu Jumlah Website/Jumlah SEO/Keyword, ke dua puluh dua Jumlah Akun Social Media/Fanspage, ke dua puluh tiga Jumlah Brosur/Proposal disebar/dikirim, ke dua puluh empat Jumlah Grup Facebook/Telegram/WhatsApp/Line/Funneling, ke dua puluh lima Jumlah Investasi/Investor/Pemodal, ke dua puluh enam Jumlah Pelatihan/Keterampilan Baru, ke dua puluh tujuh Level Izin/Legalitas/Level Usaha/Konsunsium/Holding/Koperasi, ke dua puluh delapan Piranti Tinggal Pakai, ke dua puluh Sembilan Tindakan Tinggal Eksekusi, ke tiga puluh Kondisi Financial Dashboard. Itulah kotak-kota borang yang harus kami isi dari tools GROUNDED SCALE UP REVOLUTION STEPS. Kesulitan kami dalam mengisi borang borang tersebut adalah mendeskripsikan setiap permasalahan bisnis yang kami hadapi. Solusinya adalah kami melakukan list seratus daftar permasalahan baik internal maupun eksternal dari bisnis kami.